Hi, welcome to My Blog . This is Ayyue Zone :) | do Follow me | find me on Facebook | or back to Dashboard |

23 Mei 2012

Hachiko si Anjing Setia

hai readers,

pasti sudah banyak yang tahu tentang film Hachiko, bukan. Yap, film yang mengisahkan kesetiaan seekor anjing kepada majikannya. duh.. pacar aja gak kaya gini *loh. ayu sih udah lama tau tentang kisah ini tapi belum pernah nonton filmnya langsung :) bagi yang belum tau, tenang aja, ayu udah posting penjelasannya dikit dibawah ini :p di baca ya ..

Hachiko adalah seekor anjing jantan jenisAkita Inu. Julukan hachiko, anjing yang setia, sepertinya pantas disematkan kepada hewan ini. Karena, setelah majikannya meninggal, hachiko terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo.

Namanya sewaktu kecil adalah hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saito dari Kota Odate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis akita inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Odate, 14Januari 1924.

Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburo Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Waktu itu, usia Profesor Ueno menginjak 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno sendiri adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing akita inu, namun semuanya tidak berumur panjang.

Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, s dan john. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store.


Kebiasaan hachi adalah selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang, ketika Profesor Ueno berangkat bekerja. Bahkan, bersama s dan john, hachi kadang  mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Malamnya, hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput Profesor Ueno.

Tanggal 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, tanpa diduga, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Dan seperti biasa, hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, sampai nggak mau makan selama 3 hari, lho. ya ampun.

Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, hachi kembali terlihat menunggu kepulangan majikannya tersebut di Stasiun Shibuya.

Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah hachikō. Sama dengan Saito, Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model.

Patung perunggu hachiko akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Selain itu, Ando juga membuat patung hachiko yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohitodan Permaisuri Kojun.

Sayangnya, pada tanggal 8 Maret 1935, selepas pukul 06.00 pagi. hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Berdasarkan otopsi, diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis.

Rasa sedih dan simpati, banyak berdatangan. Perpisahan dengan hachikō dihadiri banyak orang di Stasiun Shibuya. Termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Bahkan, biksu dari Myōyū-ji diundang untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman hachikō berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia.

Hachikō dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.

Patung hachikō juga didirikan di kota kelahiran hachikō di Ōdate, pada tanggal  8 Juli 1935. Tepatnya, di depan Stasiun Odate. Patung tersebut dibuat serupa dengan patung hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya ( 1937 ), kisah hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang, yang berjudul  On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).

Di saat berkecamuknya perang dunia ll, patung perunggu hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Andō, anak laki-laki dari Teru Andō. Pada tanggal 12 Oktober 2003, monumen peringatan ulang tahun hachikō ke-80 didirikan di lokasi rumah kelahiran hachikō, di Ōdate.

Kisah hidup hachiko, menginspirasi sutradara Seijiro Koyama untuk membuat film tentang hachiko yang berjudul Hachiko Monogatari dan mulai diputar di Jepang, pada Oktober 1987.

Pada tahun 2009 film Hachiko: A Dog’s Story  karya sutradara Lasse Hallstrommulai diputar dan dibintangi oleh Richard Gere dan Joan Allen.

Thanks For Read, Visit me again

Tidak ada komentar:

Posting Komentar