Hi, welcome to My Blog . This is Ayyue Zone :) | do Follow me | find me on Facebook | or back to Dashboard |

25 Mei 2013

Awal dari sebuah cerita

Untuk kali ini saja, izinkan aku menuliskan mimpiku, mimpimu, mimpi kita, merajutnya dalam kata dan membuatnya menjadi lebih indah..


Dinginnya malam dan suasana bising di tengah terminal Ubung belum mampu membuyarkan lamunannya. Entah apa yang dipikirkan laki-laki tampan itu, ia terlihat duduk termenung di kursi tunggu,  menanti dengan resah bis yang belum juga datang, beberapa kali ia melirik kearah jam tangannya sambil menghela nafas, dalam  30 menit sudah 2 kali ia meliriknya. Tangannya yang dingin mulai merogoh saku jaket untuk mengambil handphone, jemarinya menjejalkan earphone ke telinga, tangan yang satu masih sibuk berkutat dengan tombol-tombol untuk memutar playlist lagu favoritnya. Telinganya sudah terlalu hafal semua lagu yang ada diplaylistnya itu, namum ia tetap terlihat menikmati setiap nada-nada lagunya. Sesaat kemudian perhatian pada layar handphonenya memudar, bis yang telah ditunggunya mulai muncul dari kejauhan. Ia meletakkan ransel di punggungnya dan berjalan menaiki bis kemudian duduk di salah satu bangku yang kosong. 

Bis mulai bergerak berjalan perlahan meninggalkan terminal Ubung menuju pelabuhan Gilimanuk. Laki-laki itu masih mengarahkan matanya pada keramaian yang ada di luar melalui jendela bis. Ia masih ingin sedikit menikmati suasana riuh itu namun hanya sedetik karena detik berikutnya pikirannya sudah melayang pada seseorang yang jauh di sana. Seseorang yang akan segera dijumpainya. Matanya terpejam, raut wajahnya terlihat lelah karena aktivitas yang ia lakukan sejak pagi. Terbayang dalam benaknya pesan dari ibunya, wajah seseorang yang selalu hadir dalam mimpinya dan ia mulai terlelap. 

Bunyi bel dari kapal yang akan merapat dan meninggalkan dermaga sudah terdengar dari jauh bahkan sebelum bis memasuki area pelabuhan. Bunyi khas bel kapal dan segala hiruk-pikuk yang ada itu kini seolah menusuk-nusuk telinganya, membuatnya terjaga dan bangkit, memaksa kakinya untuk bergegas melangkah menaiki kapal feri yang akan membawanya menyeberangi selat bali, meninggalkan Pulau Dewata menuju pelabuhan Ketapang, dari atas geladak kapal pandangannya mengedar ke sekeliling, matanya yang teduh memperhatikan aktivitas yang terjadi di sekitar pelabuhan, semua yang dilihat tampak tidak asing lagi baginya.  Beberapa kali ia pernah ke pelabuhan Gilimanuk, namun kali ini tujuan dan alasannya berbeda. Seseorang yang telah lama menanti kedatangannya dan yang akan ia temui nanti adalah alasan mengapa ia berada di pelabuhan itu. 

Malam kian larut, kapal mulai mengubah haluannya bergeser meninggalkan dermaga mengarungi lautan. Laki-laki itu masih terdiam di atas geladak kapal, suara kapal yang menerjang ombak terdengar samar, angin laut menerpa lembut wajahnya yang tirus, ia masih memandang pelabuhan yang kian lama terlihat mengecil, dari kejauhan Pelabuhan Gilimanuk tampak begitu indah, gemerlap cahaya lampu kota terlihat terang benderang di tengah lautan yang gelap, namun ia hanya sekedar memandang karena keindahan itu lewat begitu saja di matanya, pandangannya menerawang jauh dalam harapan, mimpi dan angan-angannya. 

Hamparan langit yang membiru dan ufuk timur yang mulai menguning menyambutnya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Senyum yang tersungging di wajah adalah caranya bersyukur dan menikmati kehangatan pagi itu. Dadanya berdebar sehingga beberapa kali ia harus menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Inilah kali pertama ia menginjakkan kakinya lagi di pulau jawa setelah beberapa tahun lalu ia meninggalkan pulau itu. Rasa rindu yang tertahan perlahan kembali merayapi hatinya. Ada rasa penasaran, gugup, juga senang berkonspirasi di dadanya. Hanya tinggal selangkah lagi, sedikit kesabaran lagi untuk dapat mewujudkan mimpinya, menemui seseorang yang telah menjadi alasannya untuk pergi sejauh ini, seorang gadis yang telah tertambat di hatinya. Baru memikirkannya saja semua kelelahan yang dirasakannya selama di kapal serasa musnah seketika, langkahnya meringan, bahkan sangat ringan hingga merasa tidak sedang berjalan. Itulah sedikit dari kegilaan cinta yang ia rasakan.

Perjalanan berlanjut, dari Banyumas ia masih harus menempuh perjalanan darat selama 8 jam lagi untuk dapat sampai di kota tujuannya Sragen, Jawa Tengah. Matahari kian meninggi, bis Bali - Jogja yang dinaikinya terus melaju melewati beberapa kota di Jawa Timur. Di sepanjang perjalanan terlihat barisan bukit yang menjulang pada dataran tinggi, jalanan yang meliuk-liuk di dataran rendah dan jajaran pohon di hutan karet. Tengah hari bis telah memasuki perbatasan jawa timur dan jawa tengah, ia dapat menghembuskan nafas lega sekarang, ia kembali menghempaskan diri di tempat duduknya dan menunggu bis tiba di Terminal Pilangsari. 

Udara yang panas menyibak rambut laki-laki itu ketika pintu bis di buka. Sekarang ia telah berada di tengah terminal Pilangsari, kakinya terus melangkah menyusuri jalan, semua hal terasa kelu untuk dilakukan dan ia begitu gugup. Tangannya menggenggam handphone, mengecek beberapa pesan singkat yang masuk. Ia mulai bertanya-tanya dalam hati, sungguh ia sudah tidak kuasa menahan degup jantungnya yang semakin cepat berpacu. Ia terus menoleh ke segala penjuru untuk dapat menemukan sesosok gadis yang dicarinya di antara kerumunan orang yang berlalu lalang. Pandangannya berhenti, di seberang jalan ia melihat seorang gadis melambaikan tangan sambil tersenyum kearahnya. Laki-laki itu mengerjap-ngerjap dan menyipitkan matanya, mencoba untuk lebih mempertajam pandangannya. Gadis itu tinggi, bertubuh ramping, berambut hitam panjang dan berkulit putih. Gadis itu menyeberang jalan masih dengan senyuman di wajahnya, berjalan menghampiri kemudian memeluknya, laki-laki itu tersenyum, ia meraih tangan gadis itu dan membelai lembut rambut hitam panjangnya. Mata mereka bertemu. Dadanya kini semakin berdebar cepat. Rona merah menghiasi pipi keduanya. Mereka tau itulah awal dari pertemuan mereka, awal dari cerita mereka dan awal dari segalanya ..


*The end*


Thanks For Read, Visit me again

Tidak ada komentar:

Posting Komentar