Hi, welcome to My Blog . This is Ayyue Zone :) | do Follow me | find me on Facebook | or back to Dashboard |

19 Juni 2013

When You're Gone


Ku pandangi awan mendung dari jendela kamarku. Ku rasa musim ini angkasa dan aku sama. Sedang sama-sama diredupi matahari dan ditutupi gumpalan mendung. Terpaan keras angin yang menghantam kaca jendela membuatku menutup kedua mata, aku pun kini mulai menghempaskan nafasku dengan keras. Satu dua tetes bulir hujan mulai meluncur dari awan-awan diatas sana, bersamaan dengan menetesnya butiran air yang sedari tadi telah menggenang di sudut mataku.
Aku membenamkan mukaku di bantal dan mulai terisak. Melepaskan semua kesedihanku dengan menangis. Aku masih mencoba memahami keadaanku. Mencoba menyadari bahwa kamu sudah tidak lagi disisiku. Tapi entah mengapa semakin aku berusaha untuk melupakanmu, bayangmu menjadi semakin nyata. Aku masih dalam harapan semuku. Berharap kamu masih ada di sini memelukku, menghapus air mataku dan menggantinya dengan senyuman. Harapan semuku tak ubahnya seperti langit di bulan November yang berharap kedatangan pelangi. 
Sudah berjam-jam lamanya aku menangis, aku yakin mataku sudah sangat sembab. Untuk sesaat aku  terbawa lamunan tentangmu. Semua kisah yang telah kita lewati masih tersimpan rapi dalam ingatan dan hatiku walaupun begitu menyisakan nyeri tiap kali aku mengingatnya. Semua canda tawa yang kita lalui bersama masih terkenang di benakku. Otakku masih sibuk memutar kenangan-kenangan kita hingga aku merasa semua itu baru kita lewati kemarin dan sekarang aku dihempaskan lagi di negeri kenyataan, dihadapkan lagi pada kenyataan bahwa kamu tidak menemaniku seperti dulu lagi. Sesak. 
Semua kenangan kita, aku tidak berniat membuangnya dan tidak akan pernah membuangnya. Aku ingin semua potongan-potongan kisah kita tetap ada pada tempatnya, tetap menghuni hamparan kosong disudut hatiku. Jika kamu tidak bisa berada di sisiku biarlah potongan-potongan kisah kita yang menggantikanmu dan menjadi temanku. Ku rasa bagian dari diriku akan selalu menunggumu. Menunggumu berbalik arah dan melihatku kembali. 
Aku tidak pernah keberatan menunggu siapapun, berapa lamapun, selama aku – mencintainya. aku tak pernah keberatan menunggu siapapun, yang ku maksud itu kamu. Berapa lamapun, berapa lamapun sampai kamu mulai peka akan perasaanku ini, saat kamu mulai mengerti bahwa aku mencintaimu. Selama aku mencintainya, selama aku masih menyimpan rasa ini untukmu.

Thanks For Read, Visit me again

Tidak ada komentar:

Posting Komentar